Tipe konsumen yang berbeda-beda, pastinya membuat kamu selaku pelaku bisnis harus memutar otak lebih keras agar memiliki strategi terbaik untuk menghadapinya. Sama halnya seperti petuah “Kamu tak bisa memaksakan apa yang kamu suka pada orang lain”, strategi marketing untuk tiap konsumen juga pasti berbeda.
Oleh karena itu, penting bagi kamu memahami konsumen seperti apa yang kamu jumpai. Sehingga kamu bisa memaksimalkan potensi pelanggan untuk membeli produk. Melalui artikel ini, kamu bisa mempelajari beberapa tipe dan jenis pelanggan, serta bagaimana cara menghadapinya!
Daftar isi
7 Tipe Konsumen dan Cara Menghadapinya
Dalam bisnis apapun, pastinya akan ada beberapa jenis konsumen. Terutama untuk bisnis B2C, yang akan berhubungan dan bertamu langsung dengan konsumen. Dari dari setiap tipe tersebut, kamu harus tahu cara paling efisien untuk menghadapinya. Berikut rangkuman penjelasannya:
1. Wandering Customer
Tipe konsumen pertama yaitu para pelanggan yang datang dengan niat untuk melakukan pengamatan dan mendapatkan banyak informasi. Pada dasarnya, tipe ini memiliki kecenderungan tidak membeli. Mereka mengunjungi toko karena tertarik dengan suasana atau kesan pertama yang menarik.
Oleh karena itu, segmen seperti ini merupakan salah satu yang paling sedikit menghasilkan keuntungan, apalagi jika kamu tak tahu cara menanganinya dengan tepat.
Kamu bisa mengenali tipe ini saat pengunjung mulai menanyakan pertanyaan random terkait beberapa produk, bahkan terkadang akan sangat jelas tujuannya adalah menghabiskan waktu. Walaupun begitu dengan memberikan informasi yang akurat dan juga promosi menarik, bisa saja niat beli akan muncul dari jenis pelanggan ini.
2. New Customer
Sudah menjadi rahasia umum, jika seorang pelanggan baru adalah potensi besar yang harus kamu ulik sedalam mungkin. Karena tipe pelanggan seperti ini biasanya memiliki tujuan atau keinginan produk yang jelas, walaupun terkadang masih banyak yang tak tahu nama atau brand dari produk.
Ciri-ciri yang jelas dari pelanggan ini yaitu datang dengan sorot mata mencari, serta menanyakan sebuah produk yang cukup spesifik. Karena belum mengenal betul bisnis yang kamu jalankan, maka hal pertama yang new customer lakukan adalah mencari staf atau penjaga toko terdekat.
Dari sini peran petugas dan staf cukup penting, karena bagaimana respon yang pelanggan dapatkan akan mempengaruhi persentase beli. Staf harus siap siaga mendengar, melayani, dan mengarahkan pelanggan baru pada produk yang dicarinya.
3. Potential Customer
Tipe konsumen berikutnya bisa kamu kenali dengan ciri khas sorot mata yang ragu, pada satu atau dua produk yang sudah ia coba atau amati. Jenis pelanggan seperti ini bisa jadi merupakan pelanggan baru maupun lama yang tertarik pada satu atau dua produk yang kamu jual.
Potential customer adalah salah satu tipe yang cukup banyak mendatangkan keuntungan. Namun, kamu harus mempelajari treatment yang tepat. Sehingga sedikit dorongan bisa menumbuhkan keyakinan pelanggan untuk membeli produk tersebut.
Kamu bisa menanyakan berbagai pertanyaan sepele untuk mencari tahu apa kebutuhan pelanggan tersebut. Lalu, dengan menonjolkan solusi yang bisa pelanggan dapat dari produk tersebut, pastinya akan menjadi dorongan bagi pelanggan untuk melakukan transaksi.
4. Discount Hunter
Sudah menjadi insting bagi manusia untuk mengejar sebuah keuntungan, salah satunya adalah mendapatkan harga diskon. Oleh karena itu, banyak pelanggan yang membeli sebuah produk karena tergiur dengan embel-embel diskon atau sale yang kamu tawarkan.
Apalagi jika produk yang kamu beri diskon adalah sebuah barang yang berguna atau diinginkan pelanggan, pastinya gerakan cepat akan jadi ciri khas dari pelanggan ini. Gerakan cepat maksudnya adalah ketertarikan dan minat beli yang meningkat, saat kamu informasi diskon.
Walaupun sekilas bukan termasuk jenis konsumen potensial, namun discount hunter menjadi salah satu pelanggan yang mendatangkan banyak keuntungan. Hal tersebut dapat terjadi jika kamu sudah bisa melakukan perhitungan diskon atau promo yang menarik pada produk tertentu. Seperti buy 1 get 1 atau bundling package.
5. Impulsive Customers
Segmen pelanggan berikutnya adalah tipe orang yang memperhatikan suasana hati dalam membeli sebuah produk. Bahkan pelanggan impulsif tak akan terlalu memperhatikan diskon, promo, maupun barang apa yang penting untuk saat itu.
Saat perasaannya cocok dan sedang happy, bukan tidak mungkin pelanggan seperti ini akan menghabiskan banyak uang untuk membeli lebih satu produk. Namun, saat suasana hatinya sedang tidak menentu, biasanya pelanggan akan tidak semangat bahkan akan mengurungkan niat belinya.
Cobalah menggunakan strategi direct selling untuk menangani tipe konsumen ini. Kamu harus bergerak cepat dan memberikan rekomendasi sesuai harapan pelanggan. Karena itu, kamu perlu menggali informasi dari waktu yang sangat singkat. Jika mampu memberikan penawaran yang tepat, bisa jadi pelanggan akan tertarik membeli.
6. Need Based Customer
Berikutnya adalah tipe orang yang selektif, karena prioritas utama akan jadi penentu minat belinya. Ciri khusus dari pelanggan ini adalah memiliki banyak pertimbangan saat memilih sebuah produk. Walaupun sudah tahu apa yang harus dibeli, namun terkadang pelanggan akan mempertimbangkannya berulang kali.
Tak heran, peran staf akan sangat berpengaruh pada pelanggan ini. Karena pada dasarnya pelanggan ini hanya butuh sedikit dorongan keyakinan saja. Kamu bisa menemani pelanggan ini untuk memberikan beberapa saran terkait keraguannya membeli produk tersebut.
Walaupun ada kemungkinan penolakan saat kamu ajak bicara, namun kamu harus membaca moment dan memberikan respon yang baik.
7. Loyal Customer
Tipe konsumen terakhir adalah pelanggan yang harus kamu jaga kepercayaan dan juga hubungan baiknya. Bagaimana tidak? Pelanggan loyal akan membeli berbagai produk baru atau recommended, karena berasal dari bisnis yang kamu kelola. Biasanya pelanggan seperti ini merasa puas pada pertemuan pertama dengan bisnis kamu.
Bahkan jika kamu memberikan pelayanan terbaik, bukan tidak mungkin pelanggan ini akan membawa customer baru dari kalangan dan circle miliknya. Jangan ragu untuk memberikan berbagai diskon khusus untuk menjaga kepuasan pelanggan tersebut. Pemberian rewards pasti juga akan membuat mereka merasa lebih dihargai.
Sudah Tahu Apa Saja Tipe Konsumen dalam Bisnis?
Nah, itulah beberapa tipe konsumen yang memiliki ciri khas dan cara penanganannya. Selain mengenali konsumen, kamu juga bisa menggunakan jasa digital marketing untuk meningkatkan bisnis. Karena metode digital marketing akan menjangkau lebih banyak konsumen sehingga bisnis akan memiliki potensi keuntungan lebih besar.
Siapa pelanggan yang paling banyak mendatangkan keuntungan?
Sudah sangat jelas jika pelanggan setia (loyal) lebih mendatangkan banyak keuntungan, bahkan bukan tidak mungkin pelanggan tersebut mempromosikan bisnis kamu di lingkungan sekitarnya.
Kenapa harus memahami tipe konsumen?
Karena pada dasarnya tiap tipe harus kamu hadapi dengan strategi yang berbeda-beda. Sehingga memahami karakteristik pelanggan dapat menentukan respon apa yang harus kamu berikan.
Apa penyebab pelanggan potensial tak jadi beli produk Kamu?
Alasan utama dari kasus tersebut adalah pelayanan yang tidak tepat maupun produk yang tak sesuai ekspektasi.
Bagaimana cara meyakinkan pelanggan impulsif?
Cara terbaiknya adalah dengan memahami kebutuhan dan langsung menunjukkan atau mempresentasikan produk kamu, sehingga minat beli pelanggan dapat meningkat.
Ayo mulai kembangkan bisnismu dengan Digital Marketing!
Kamu ingin mengembangkan bisnismu secara digital? Bingung harus mulai dari mana? Konsultasikan bisnismu bersama specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Research Competitor Ads: Strategi Intip Iklan Kompetitor
Ketahui strategi iklan kompetitor kamu dengan melakukan Research Competitor Ads. Dengan ini strategi pemasaran kamu akan lebih optimal!
Apa Itu Back End Developer? Skill dan Tugas Utamanya
Pelajari tentang Back End Developer, skill yang harus dimiliki, dan tanggung jawab utama mereka dalam dunia teknologi informasi disini!
Ketahui Perbedaan Front End dan Back End Developer
Ketahui perbedaan Front End dan Back End Developer. Pahami peran penting masing-masingnya dalam artikel berikut!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!