Pernahkah website kamu tidak muncul di hasil pencarian Google ketika dilakukan pencarian? Jika benar, kemungkinan besar yang terjadi pada website kamu adalah Google melakukan deindex terhadap website kamu, atau bisa dikenal dengan Deindex Google.
Daftar isi
Apa Itu Deindex Google?
Deindex Google adalah suatu keadaan dimana website kamu tidak masuk ke dalam indeks Google sehingga website kamu tidak muncul di hasil pencarian Google.
Tentunya hal ini akan membuat website kamu kehilangan trafik yang bisa menyebabkan kerugian pada bisnis kamu.
Perlu kamu ketahui, Google merupakan search engine yang paling banyak digunakan oleh user, khususnya di Indonesia.
Kamu bisa lihat pada gambar dibawah ini:
Sumber: StatCounter
Bagaimana Cara Mengecek Suatu Website Mengalami Deindex Google?
Untuk mengetahuinya lakukan pengecekan dengan cara mengetikkan “site:namadomainwebsite”. Misalnya “site:whello.universitas.id”
Berikut salah satu website yang mengalami deindex Google:
Apa Penyebab Deindex Google?
Ada 10 Penyebab suatu website mengalami Deindex Google:
1. Kesalahan Konfigurasi Visibilitas Mesin Pencari
Konfigurasi visibilitas mesin pencari merupakan konfigurasi untuk menyembunyikan website dari crawling mesin pencari. Tujuannya agar tidak ada gangguan terhadap trafik dari hasil pencarian.
Biasanya konfigurasi ini dilakukan sebelum kamu memperbaiki beberapa halaman website yang bermasalah. Atau ketika kamu sedang melakukan maintenance website.
Salah satu penyebab deindex Google adalah mungkin kamu lupa mengecek konfigurasi ini, sehingga website kamu mengalami deindex google.
Cara Mengatasinya:
Pastikan pengaturan website kamu dapat di index oleh Google. Untuk website yang menggunakan WordPress, kamu bisa membuka dashboard WordPress kemudian pilih menu “Setting“, kemudian pilih “Reading“. Di menu paling bawah, kamu akan menemukan pengaturan seperti ini:
Pastikan untuk “tidak menceklis” di bagian “Search Engine Visibility” diatas.
2. Website Mengandung Malware
Malware adalah perangkat lunak yang diciptakan untuk merusak sistem komputer atau jaringan komputer tanpa izin dari pemiliknya. Penyebab utama malware di website disebabkan karena komputer yang kamu gunakan untuk melakukan koneksi FTP atau cPanel terkena virus atau malware.
Sehingga script malware tersebut masuk ke beberapa file website kamu, ketika google melakukan crawling terhadap website kamu, maka google akan menemukan script malware dan memberikan notifikasi malware yang bekerja sama dengan browser ketika ada pengunjung yang mengunjungi website tersebut seperti gambar dibawah ini:
Cara Mengatasinya:
- Bersihkan komputer yang kamu gunakan dari virus atau malware menggunakan software anti virus yang paling update.
- Ganti password cPanel dan FTP.
- Lakukan permintaan review kepada google menggunakan layanan Google Webmaster Tools untuk menghilangkan malware di website kamu.
3. Cloaking
Cloaking adalah mengarahkan pengguna Google dari sebuah situs ke situs lain. Misalnya, kamu punya website fashion, tetapi ketika orang lain mengklik website kamu, mereka diarahkan ke situs spam seperti pornografi.
Cloaking biasanya disebabkan oleh serangan hacker terhadap sebuah website yang memiliki trafik tinggi, dengan tujuan menurunkan reputasi website tersebut.
Cara Mengatasinya:
Lakukan scanning pada seluruh halaman website kamu menggunakan tools Google Search Console. Dengan tools ini, kamu bisa menemukan halaman yang bermasalah kemudian perbaiki masalah tersebut.
4. Link Tidak Natural
Link Building merupakan salah satu strategi SEO yang sering digunakan oleh banyak orang. Namun, bukan berarti kamu menggunakan backlink dari sembarangan link. Kamu perlu mempertimbangkan kualitas website, reputasi dan indikator lainnya.
Menggunakan website yang salah ketika melakukan backlink akan berakibat fatal. Website kamu bisa mengalami deindex dari google.
Website yang perlu kamu hindari untuk dijadikan sumber backlink adalah Private Blog Network (PBN), Situs Link Farming, dan Direktori Link.
Cara mengatasinya:
Gunakan website sumber backlink yang berkualitas. Untuk melakukannya ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan, diantaranya tempatkan backlink pada website dengan otoritas nilai yang tinggi, gunakan backlink dengan anchor text keyword yang kamu targetkan, menanam backlink dengan konten yang informatif. Untuk lebih lengkapnya kamu bisa baca pada artikel Tips Backlink Berkualitas untuk SEO Berkualitas .
5. Duplikat Konten
Duplikat konten juga akan membuat website kamu mengalami deindex Google. Ada dua jenis duplikat konten yang membuat hal ini bisa terjadi:
Ketika seseorang menyalin seluruh isi konten dari sebuah website, kemudian menampilkan di websitenya (copy-paste atau copas konten).
Duplikat konten ketika seorang pemilik website membuat beberapa halaman di website, dimana isi konten halaman tersebut sama persis dengan isi konten di halaman website lain (di website yang sama). Walaupun hanya berada di beberapa halaman saja, tetapi juga akan menyebabkan deindex Google.
Duplikat konten bukan hanya menyebabkan deindex Google, tetapi juga akan membuat reputasi website kamu menurun karena telah mencuri konten orang lain.
Cara Mengatasinya:
Ada 2 cara sebagai solusi dalam kasus ini:
a. Lakukan proses Redirect
Redirect adalah proses pemindahan sebuah isi website dari sebuah domain ke domain baru. Proses redirect ada 2 macam, yaitu Redirect 301 dan Redirect 302.
Redirect 301 merupakan memindahkan suatu domain ke domain lain secara permanen, sedangkan Redirect 302 pemindahan suatu domain ke domain lain yang bersifat sementara.
Dalam kasus ini gunakanan redirect 301. Redirect 301 akan memberikan sinyal kepada mesin pencari (Google) untuk melakukan crawling terhadap domain yang baru.
b. Buat Konten Sendiri
Untuk menghindari duplikat konten, tentunya kamu harus membuat konten sendiri. Buatlah konten yang menarik serta memiliki kualitas yang bagus.
Sebelum membuat konten, baca terlebih dahulu artikel mengenai tips agar konten yang kamu buat lebih berkualitas.
Baca juga: 5 Tips Menulis Konten Berkualitas Untuk Optimalisasi SEO .
6. Konten Terlalu Sedikit
Website kamu juga akan mengalami deindex Google jika membuat konten terlalu sedikit (singkat). Karena Google akan menilai konten yang terlalu singkat sebagai konten dengan kualitas yang rendah.
Menurut Backlinko, konten yang ideal setidaknya terdiri dari 1890 kata. Google juga akan memberikan peringkat 1 hingga 10 berdasarkan jumlah kata yang terdapat dalam sebuah konten. Lihat pada gambar di bawah ini:
Oleh karena itu, hindari membuat konten yang singkat agar website kamu tidak terkena deindex Google dan mendapatkan peringkat yang bagus dari penilaian Google:
Cara Mengatasinya:
Jika konten kamu memiliki jumlah kata yang sedikit, maka tambahkan jumlah kata-katanya (isi konten). Kamu bisa menambah isi konten menggunakan gambar, audio atau video.
7. Keyword Stuffing
Keyword Stuffing merupakan penggunaan keyword (kata kunci) yang berlebihan dalam sebuah konten. Misalnya teks yang terdiri dari 300 kata dan mengandung 70 kata kunci di dalamnya.
Membuat konten menggunakan banyak kata kunci akan membuat konten kamu menjadi bertele-tele dan sulit untuk dipahami oleh pembaca.
Sepuluh tahun yang lalu, teknik ini menjadi teknik yang efektif. Namun sekarang, konten yang menggunakan kata kunci secara berlebihan, akan mendapatkan nilai yang tidak baik di mata Google.
Cara Mengatasinya:
Ketika membuat konten, hindari penggunaan keyword secara berlebihan dalam sebuah konten.
Baca Juga: 5 kesalahan yang perlu dihindari saat menulis artikel.
8. Domain Kadaluarsa
Domain website yang sudah kadaluarsa dan tidak melakukan pembaharuan domain, secara otomatis Google akan melakukan deindex dan domain kamu akan terhapus dari index Google.
Cara Mengatasinya:
Catat tanggal pembaharuan domain, lalu buat pengingat di kalender atau handphone kamu untuk memperbaharuinya sesuai tanggal yang sudah kamu catat.
Baca juga: Pengertian dan Jenis – Jenis Domain Wajib Kamu Ketahui .
9. Server Down
Server hosting yang down dalam waktu yang lama juga akan membuat website kamu mengalami deindex Google.
Apabila server hosting website kamu down dalam jangka waktu yang lama, ada kemungkinan server tidak melakukan restore terhadap semua data website kamu. Terlebih ketika Google sedang melakukan crawling, Google tidak bisa mengindeks semua data website. Sehingga website kamu bisa mengalami deindex Google.
Cara Mengatasinya:
Kamu harus mendaftarkan website kamu pada salah satu tools uptime monitoring. Ketika server down, kamu akan mendapatkan pemberitahuan setiap server hosting kamu mengalami down.
Beberapa tools yang bisa kamu gunakan seperti Uptime Robot, Pingdom, dan Uptime.
Jika kamu mendapatkan pemberitahuan bahwa server hosting website kamu down, segera beritahu layanan hosting yang kamu gunakan.
Baca Juga: Perbedaan Hosting, Domain, dan Server.
10. Tidak Mengikuti Perubahan Algoritma Google
Tidak mengikuti algoritma Google, juga akan membuat website kamu mengalami deindex Google. Misalnya, teknik keyword stuffing dianggap efektif pada 10 tahun yang lalu, tetapi sekarang teknik ini bertentangan dengan algoritma Google saat ini (2022).
Sehingga, jika sekarang kamu masih menggunakan teknik ini. Maka website kamu bisa mengalami deindex Google.
Cara Mengatasinya:
Kamu harus selalu update dengan algoritma terbaru Google. Kamu bisa subscribe blog-blog yang membahas SEO seperti Search Engine Journal, Alexa Blog, atau Whello Blog.
Untuk mengetahui tren SEO 2023, kamu bisa baca pada artikel Tips SEO di Tahun 2023.
Nah, itulah 10 hal penyebab deindex Google versi Whello. Hindari 10 kesalahan diatas, agar website kamu tetap aman dan tidak mengganggu kelancaran bisnis kamu. Semoga bermanfaat.
Mulai optimasi SEO website bisnismu sekarang!
Dapatkan posisi page 1 Google dan tingkatkan traffic serta revenue pada website bisnis kamu dengan SEO. Konsultasi dengan specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Mengenal Aged Domain? Apakah Termasuk Ranking Factor?
Optimalkan website dengan cepat menggunakan aged domain. Pelajari kelebihan, kekurangan hingga ciri-ciri aged domain yang bagus di sini!
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!