User experience yang baik dalam mengunjungi suatu website adalah faktor penentu yang membantu pengunjung merasa nyaman, memahami informasi dengan cepat, dan akhirnya melakukan tindakan yang diinginkan seperti membeli produk, mendaftar, atau mengisi formulir.
Pasalnya, UX (User Experience) menjadi kunci utama dalam pengembangan suatu website. Maka dari itu, kali ini kita akan membahas bagaimana UX bisa berpengaruh terhadap user dan conversion rate, cara mengukur dampaknya serta tips untuk mendesain website secara UX optimized.
Daftar isi
Pengaruh UX terhadap User dan Conversion Rate
Pengaruh UX terhadap pengguna dan conversion rate sangat signifikan, karena UX yang baik dapat meningkatkan keterlibatan, kepuasan, dan loyalitas pengguna.
Sementara UX yang buruk dapat menyebabkan kebingungan, yang mana akhirnya membuat pengguna meninggalkan website kamu tanpa melakukan tindakan yang diinginkan. Untuk selengkapnya, berikut beberapa pengaruh lainnya :
1. Pengaruh UX terhadap Pengguna
Pengguna akan merasa lebih nyaman dan cenderung nyaman di website yang memiliki navigasi website yang intuitif. Navigasi yang buruk dapat menyebabkan kebingungan dan frustasi, yang pada akhirnya membuat pengguna meninggalkan website kamu.
Selain itu, website yang lambat bisa membuat pengguna tidak sabar dan beralih ke website lain. Kecepatan adalah salah satu faktor penting dalam UX yang secara langsung mempengaruhi tingkat konversi.
Dengan meningkatnya penggunaan gadget, memiliki desain website yang responsif juga sangat penting. Website yang tidak responsif akan sulit diakses melalui gadget, yang dapat menyebabkan penurunan tingkat konversi.
UX yang baik juga berarti menyajikan konten yang relevan dan menarik bagi pengguna. Konten yang sesuai dengan kebutuhan dan minat pengguna akan lebih mungkin membuat mereka berinteraksi lebih lanjut dengan website kamu.
2. Pengaruh UX terhadap Conversion Rate
UX yang dirancang dengan baik membuat pengguna lebih terlibat dengan konten dan fitur website. Keterlibatan yang lebih tinggi biasanya berarti pengguna lebih cenderung untuk melakukan konversi.
Website yang mudah dinavigasi dan menarik akan mengurangi bounce rate, yaitu persentase pengguna yang meninggalkan website setelah melihat satu halaman saja. Bounce rate yang rendah biasanya berkorelasi dengan tingkat konversi yang lebih tinggi.
Desain yang profesional juga dapat meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap website kamu. Kepercayaan ini penting untuk mendorong pengguna melakukan tindakan yang diinginkan.
Cara Mengukur Dampak UX terhadap Conversion Rate
Dengan menggunakan alat analitik dan metode pengujian yang tepat, kamu dapat memperoleh wawasan berharga tentang bagaimana perubahan dalam UX mempengaruhi interaksi pengguna dan konversi. Berikut alat yang dapat membantu mengukur dampak UX terhadap conversion rate:
A. Google Analytics
Google Analytics menyediakan data tentang bagaimana pengguna berinteraksi dengan website kamu, termasuk metrik seperti bounce rate, time on site dan pages per session. Analisis data ini dapat memberikan wawasan tentang aspek UX yang perlu diperbaiki.
B. Heatmaps
Alat seperti Hotjar atau Crazy Egg juga dapat membantu kamu melihat dimana pengguna mengklik, bagaimana mereka bergerak di halaman, dan elemen mana yang mereka abaikan. Ini memberikan wawasan visual tentang pengalaman pengguna.
C. User Testing
Selanjutnya kamu bisa melakukan pengujian langsung dengan pengguna dapat memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana mereka berinteraksi dengan website kamu dan dimana mereka mengalami kesulitan.
User testing adalah metode evaluasi yang digunakan untuk mengukur bagaimana pengguna sebenarnya berinteraksi dengan produk, website, aplikasi, atau sistem.
Contoh user testing seperti sebuah perusahaan e-commerce ingin menguji proses checkout di website mereka. Maka mereka akan merekrut 10 pengguna berusia 25-40 tahun yang sering berbelanja online untuk mengikuti skenario pengujian.
Setiap peserta diminta untuk menemukan produk tertentu, menambahkannya ke keranjang, dan menyelesaikan proses checkout. Sesi pengujian direkam untuk melihat bagaimana peserta berinteraksi dengan situs, mencatat titik-titik di mana mereka mengalami kesulitan atau kebingungan.
Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi masalah UX. Lalu pihak perusahaan dapat menyediakan solusi dan strategi yang tepat untuk kedepannya.
D. A/B Testing
A/B Testing adalah metode eksperimen yang digunakan untuk membandingkan dua versi dari sebuah halaman web atau aplikasi untuk menentukan mana yang lebih efektif dalam mencapai tujuan tertentu.
Ini adalah cara yang efektif untuk mengukur dampak perubahan UX secara langsung.
E. Survei Pengguna
Mengumpulkan feedback langsung dari pengguna tentang pengalaman mereka di website kamu juga salah satu cara untuk mengukur dampak UX kamu. Metode ini dapat memberikan wawasan tentang area mana yang perlu ditingkatkan berdasarkan feedback pengguna langsung.
Tips Mendesain Website yang Baik Secara UX
Ada banyak tips untuk mendesain website menjadi lebih baik secara UX. Kuncinya adalah membuat website lebih menarik dan tidak membosankan. Berikut tips lainnya:
1. Navigasi yang Intuitif
Desain navigasi yang sederhana dan intuitif sehingga pengguna dapat dengan mudah menemukan informasi yang mereka cari. Gunakan menu drop-down, breadcrumbs dan search bar untuk memudahkan navigasi.
2. Page Speed
Optimalkan page speed dengan mengompresi gambar, menggunakan hosting yang cepat, dan mengurangi jumlah skrip yang tidak perlu. Ini karena pengguna cenderung meninggalkan website yang memakan waktu lama untuk memuat.
Untuk membantumu, kamu bisa menggunakan Google Pagespeed Insights untuk mengecek kecepatan website.
3. Desain Responsif
Pastikan website kamu dioptimalkan untuk berbagai perangkat, termasuk desktop, tablet, dan mobile. Desain responsif meningkatkan aksesibilitas dan pengalaman pengguna di berbagai perangkat.
4. Tata Letak yang Bersih dan Teratur
Gunakan tata letak yang bersih dan teratur untuk memudahkan pengguna dalam membaca dan mencerna informasi. Hindari clutter dan pastikan ada ruang putih yang cukup.
5. Call-to-Action yang Jelas
Buat tombol call-to-action (CTA) yang menonjol dan jelas. Pastikan pengguna tahu tindakan apa yang diharapkan dari mereka dan manfaat yang akan mereka dapatkan.
6. Konten Berkualitas
Konten berkualitas adalah salah satu elemen kunci dalam meningkatkan User Experience (UX) karena dapat mempengaruhi cara pengguna berinteraksi dan merespons terhadap sebuah produk atau website.
Oleh karena itu, sajikan konten yang informatif, relevan, dan menarik. Konten harus memberikan informasi atau solusi yang berguna bagi pengguna. Ini bisa berupa panduan langkah-demi-langkah, tips, atau jawaban atas pertanyaan umum yang membantu pengguna mencapai tujuan mereka dengan mudah.
7. Optimalkan Formulir
Buat formulir yang mudah diisi dengan sesedikit mungkin bidang yang harus diisi. Formulir yang panjang dan rumit dapat menghambat pengguna untuk menyelesaikan proses pendaftaran atau pembelian.
8. Penggunaan Visual yang Menarik
Gunakan gambar, video, dan grafik yang relevan dan berkualitas tinggi untuk memperkaya konten dan menarik perhatian pengguna. Pastikan visual dapat menyesuaikan diri dengan berbagai perangkat dan ukuran layar tanpa mengorbankan kualitas atau keterbacaan.
9. Menyediakan Testimoni
Testimoni dari pengguna yang puas dapat meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap produk atau layanan kamu. Ini membantu mengurangi ketidakpastian dan kekhawatiran pengguna.
Jadi, tampilkan testimoni, ulasan dan studi kasus untuk membangun kepercayaan dan kredibilitas.
Sudah Bisa Mengoptimalkan UX Website Kamu?
UX memang berperan penting dalam meningkatkan conversion rate, tetapi UI juga tidak kalah penting dalam suatu website. Untuk membedakan UX dan UI, UI adalah bagian dari UX berupa tampilan visual, sedangkan UX adalah desain dari website tersebut untuk memudahkan pengguna. Dapat dikatakan UX dan UI ini saling berhubungan satu sama lain.
Sebelum memiliki sebuah website, pastinya kamu harus mengetahui cara membuat website terlebih dahulu. Jika dirasa sulit dalam membuat website, kamu dapat menggunakan jasa pembuatan website Whello.
Sejauh ini, Whello menjadi jasa digital marketing yang terbaik, hal ini terbukti dari klien yang merasakan perkembangan setelah menggunakan jasa dari Whello.
Dengan pengalaman bertahun-tahun di bidang digital marketing, Whello mampu mengoptimalkan website pengguna seperti UX design, UI design dan jasa lain seperti SEO, Copywriting hingga pembuatan aplikasi. Yuk langsung saja konsultasikan goals bisnismu dengan Whello. Gratis loh!
Mengapa UX penting untuk conversion rate?
UX penting karena mempengaruhi bagaimana pengguna berinteraksi dengan website kamu. Pengalaman yang baik dapat meningkatkan keterlibatan pengguna, kepercayaan, dan pada akhirnya meningkatkan konversi.
Bagaimana cara mengukur dampak UX terhadap conversion rate?
Kamu dapat menggunakan alat seperti Google Analytics, heatmaps, user testing, A/B testing, dan survei pengguna untuk mengukur bagaimana perubahan UX mempengaruhi conversion rate.
Tingkatkan kredibilitas bisnis kamu dengan memiliki Website!
Miliki website profesional yang powerful dengan desain eksklusif dan pastinya SEO friendly untuk bisnis kamu. Konsultasi bersama specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Website Desa: Kenali Manfaat, Fungsi, dan Cara Membuatnya!
Kenali berbagai manfaat dan fungsi website desa. Ikuti panduan untuk membuatnya dan tingkatkan keterlibatan serta informasi di desa kamu!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!