Sebagai pemilik bisnis, tentu kamu ingin bisnis kamu semakin sukses, dikenal banyak orang, dan pendapatan bisnis yang terus meningkat. Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk mewujudkannya, salah satunya dengan Marketing Funnel.
Apakah kamu pernah mendengar istilah ini? Apa itu marketing funnel? bagaimana cara menerapkannya di bisnis Anda? Pertanyaan itu akan terjawab pada penjelasan berikut.
Daftar isi
Apa Itu Marketing Funnel?
Marketing funnel merupakan bentuk lain dari customer journey, dimana menjelaskan proses seseorang dari tidak mengenal brand, mengenal, menimbang, melakukan pembelian, menilai produk, hingga menjadi pelanggan.
Marketing funnel terdiri dari beberapa tahapan, dan setiap bisnis memiliki tahapan marketing funnel yang berbeda-beda. Ada yang tahapannya panjang, ada juga yang marketing funnel nya pendek.
Semua itu tergantung jenis produk atau layanan, channel yang digunakan, data analytics yang diinginkan, hingga platform penjualan yang dipakai.
Misalnya saja, funnel marketing yang terdiri dari 11 tahapan berikut:
Marketing funnel diatas, benar-benar menjabarkan setiap proses yang dilalui konsumen. Tahapan ini bisa kamu gunakan jika kamu ingin mendapatkan informasi yang spesifik mengenai konsumen.
Atau kamu menggunakan marketing funnel untuk analytic website. Tahapan yang dilalui hampir sama, hanya saja tahapan ini didefinisikan dengan lebih konkret. Misalnya tahapan ini dimulai dari jumlah user yang membuka website, engagement, Call to Action, interaction, hingga conversion.
Kamu bisa melihat pada gambar dibawah:
Nah mungkin sekarang kamu bingung, saya harus menggunakan marketing funnel yang mana? Sebenarnya ada 5 tahapan penting yang ada dalam sebuah marketing funnel bisnis. 5 tahapan ini juga bisa kamu implementasikan untuk bisnis kamu:
- Awareness (kesadaran)
Tahap di mana konsumen sadar barang apa yang ia inginkan atau butuhkan. - Consideration (menimbang)
Tahapan konsumen mulai mencari info lebih banyak soal produk yang diinginkan (termasuk membanding-bandingkan satu merek dengan merek lainnya) - Purchase (membeli)
Konsumen memutuskan untuk membeli produk yang terbaik. - Retention (membeli kembali)
Konsumen merasa puas dengan pembelian pertama dan memutuskan untuk kembali membeli produk. - Advocacy (testimonial)
Karena selalu merasa puas, konsumen menjadi loyal. Ia memberi testimoni bagus dan merekomendasikan produk atau layanan kamu kepada banyak orang.
Alasan Penting Marketing Funnel Penting Untuk Bisnis Kamu
Ada 5 alasan kenapa marketing funnel penting bagi sebuah bisnis:
- Melalui marketing funnel, kamu bisa memahami bagaimana calon pelanggan mengetahui brand (bisnis) kamu dan akhirnya memutuskan untuk melalui pembelian.
- Memaksimalkan strategi marketing yang telah kamu buat sebelumnya.
- Meningkatkan kemungkinan konversi di tiap tahapan customer journey.
- Petimbangan untuk penggunaan budget yang akan kamu gunakan untuk menjalankan sebuah strategi marketing.
Tips Optimalisasi Marketing Funnel
Sebelumnya kita sudah membahas bahwa ada 5 tahapan penting pada marketing funnel (awareness, consideration, purchase, retention, dan advocacy). Nah sekarang kita akan belajar, apa saja yang perlu kita lakukan pada 5 tahapan tersebut.
1. Awareness (Kesadaran)
Awareness menjadi tahapan yang paling penting dalam marketing bisnis. Tahap ini memungkinkan kamu untuk menjangkau lebih banyak calon konsumen. Apapun strategi marketing yang kamu lakukan, pastikan hal tersebut dapat meningkatkan brand awareness.
Untuk meningkatkan brand awareness, ada dua tahapan yang perlu kamu lakukan. Pertama, kamu harus mampu menjawab 5 pertanyaan berikut:
- Siapa kamu?
- Apa yang kamu jual?
- Kenapa target konsumen harus peduli dengan produk yang kamu tawarkan?
- Apa yang target konsumen dapatkan jika memakai produk kamu?
- Apa yang target konsumen lewatkan jika tidak menggunakan produk kamu?
Kedua, fokus pada target konsumen yang spesifik. Misalnya kamu menjual pakaian ibu hamil, tentu target konsumen kamu merupakan wanita yang sedang hamil.
Setelah melakukan dua hal di atas, ada dua tips melakukan promosi yang tepat untuk meningkatkan awareness (kesadaran).
A. Content Marketing
Content marketing adalah strategi marketing yang berfokus dalam merencanakan, membuat, dan mendistribusikan konten untuk membuat audiens tertarik menggunakan produk atau jasa kamu.
Melalui konten, kamu dapat menyampaikan berbagai pesan kepada konsumen, konsumen menjadi lebih kenal dan mengerti dengan produk atau jasa yang kamu tawarkan.
Kamu dapat membuat berbagai konten yang berhubungan dengan bisnis kamu. Misalnya bisnis kamu menawarkan penjualan skincare, kamu bisa membuat beberapa hal mengenai skincare tersebut, seperti manfaat, kelebihan, kekurangan, dan lain-lain.
Content marketing dapat berupa konten teks (artikel), gambar, video, maupun audio.
Baca juga: 5 Strategi Content Marketing dan 7 Tools Untuk Memaksimalkan Content Marketing
B. Menjalin Komunikasi yang Baik Dengan Konsumen
Menjalin komunikasi yang baik juga dapat meningkatkan kesadaran konsumen akan produk kamu. Karena semakin kamu dekat dengan mereka, mereka akan semakin mengenal bisnis kamu dan percaya dengan apa yang kamu katakan.
Ciptakan gaya komunikasi yang sesuai dengan brand kamu, apakah kamu menginginkan kesan friendly (tidak terlalu formal), atau kesan profesional (formal).
Dengan memilih gaya komunikasi yang sesuai, maka pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh konsumen. Baik itu penggunaan kata sapaan, gaya bahasa, dan media komunikasi.
Selain itu, berikan juga pelayanan customer service terbaik kepada konsumen. Kamu bisa membaca artikel sebelumnya mengenai tips untuk meningkatkan layanan customer service.
Dan untuk menjalin komunikasi dengan konsumen dapat dilakukan melalui nomor telepon, chatting (WhatsApp atau Line misalnya), atau melalui email (gmail).
2. Consideration (Menimbang)
Setelah berhasil menarik perhatian target konsumen, pada tahap ini konsumen akan menimbang (membandingkan) produk yang kamu tawarkan dengan kompetitor. Disini kamu bisa menunjukkan beberapa kelebihan (unique selling point) dari produk kamu.
Untuk tahap consideration, ada 4 langkah yang bisa kamu lakukan:
A. Blog
Blog adalah salah satu satu bentuk dari strategi content marketing. Biasanya blog terdiri dari konten yang berisi berbagai informasi yang relevan dengan bisnis kamu. Blog menjadi salah satu cara yang dapat mengedukasi (memberikan informasi yang bermanfaat) bagi konsumen agar mereka tertarik menggunakan produk atau jasa kamu.
Selain itu, blog juga menunjukkan kepada konsumen bahwa kamu memang ahli dalam bisni yang sedang kamu jalankan, konsumen akan lebih percaya dengan bisnis kamu.
Lalu konten seperti apa yang perlu dibuat?
Kamu bisa membuat artikel dengan topik yang relevan dengan bisnis kamu. Misalnya bisnis kamu bergerak di bidang kuliner, kamu bisa membuat konten tentang tips menyimpan bahan makanan dengan baik, atau tips memanaskan makanan agar tidak basi.
B. Social Media Marketing
Social media marketing merupakan salah satu metode promosi (pemasaran) produk atau jasa dengan memanfaatkan platform media sosial. Ada berbagai media sosial yang bisa kamu gunakan, misalnya Youtube, Facebook, Instagram, atau Twitter.
Kamu tinggal membuat konten yang relevan, mempublikasikannya secara konsisten, dan terus menjalin hubungan dengan pengikut (follower) di media sosial.
Nah untuk membuat social media marketing kamu semakin sukses, sebelumnya kamu perlu membaca 7 tips sukses melakukan social media marketing yang sudah kita pelajari pada sebelumnya.
Baca juga: 5 Kesalahan yang Bisa Membuat Social Media Marketing Kamu Gagal
C. Buat Website
Membuat website bukan hanya bertujuan untuk menampilkan menampilkan produk secara detail kepada konsumen. Keputusan membuat website juga bertujuan untuk menjangkau lebih banyak konsumen serta membuat konsumen semakin percaya dan untuk menggunakan produk kamu.
Saat membuat website, kamu masih ingat kan mengenai 10 tips membuat website yang efektif untuk bisnis , kamu bisa membaca kembali artikel tersebut.
Lalu bagaimana jika kamu mengalami kesulitan saat membuat website? Atau tidak bisa membuat website sama sekali? Dengan senang hati, Whello akan membantu kamu menghasilkan website yang sesuai dengan kebutuhan bisnis kamu serta memberikan kesan pertama yang baik kepada konsumen.
D. Email Marketing
Email Marketing adalah channel yang efektif untuk membangun hubungan dengan calon klien dan menjadikan mereka menjadi pelanggan setia kamu.
Untuk melakukan email marketing, pengiriman email tidak dilakukan menggunakan platform penyedia email biasa seperti Gmail atau Yahoo. Namun ada beberapa tools email marketing yang dapat kamu gunakan seperti Mailchimp, BenchMark, dan VerticalResponse.
Baca Juga: Apa Itu Email Marketing? dan 6 tips sukses melakukan email marketing.
Jika kamu tertarik untuk menggunakan strategi ini, ada dua hal yang perlu kamu persiapkan:
- Lead-generation landing page.
- Newsletter (konten email yang dikirimkan ke pelanggan).
3. Purchase (Melakukan Pembelian)
Setelah mengenal produk kamu dan menimbang-nimbang produk kamu, biasanya konsumen akan melakukan pembelian jika yakin dengan produk kamu.
Namun ketika proses pembelian tidak sesuai dengan harapan mereka (misalnya terlalu mahal), maka kamu berisiko kehilangan konsumen. Mereka bisa saja berubah pikiran dan memilih menggunakan produk kompetitor.
Untuk itu, ada 3 cara yang bisa kamu lakukan
A. Mengadakan promo
Dikutip dari Business.com mengatakan 93 persen orang mengenal sebuah bisnis dari promo yang ditawarkan. Kamu bisa membuat promo-promo tertentu di momen tertentu. Misalnya di moment libur sekolah, lebaran, ataupun hari-hari nasional lainnya.
B. Upselling
Upselling adalah teknik yang dilakukan untuk memaksimalkan penjualan online dengan merekomendasikan produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi disertai kompensasi berupa manfaat tambahan.
Misalnya menawarkan tambahan hijab untuk setiap pembelian baju muslim. Atau menawarkan perlengkapan makan (sendok atau garpu) untuk pembelian makanan.
Upsell ini bisa dilakukan dalam bentuk bundle. Jadi, ketika kamu menjual produk dalam bentuk paketan dengan harga lebih miring dibanding ketika dibeli satuan.
C. Live Chat
Dalam penelitian yang dilakukan oleh First Person mengatakan, 77%customer mengaku tidak akan membeli produk di website yang tidak menawarkan fitur live chat. Dan eMarketer juga mengatakan 63 persen cenderung kembali berkunjung ke website yang memiliki fitur live chat.
Maka dari itu, tidak ada salahnya jika kamu menambahkan fitur live chat pada website kamu.
4. Retention (Membeli Kembali)
Customer Thermometer mengatakan keuntungan bisnis didapat dari 20% pelanggan lama. Retention juga biasa disebut dengan istilah “remarketing” atau menampilkan kembali iklan spesifik kepada audiens yang pernah berkunjung ke website kamu sebelumnya.
Ada 4 cara yang bisa kamu lakukan untuk melakukan remarketing:
- Lakukan segmentasi audiens (mengelompokkan audiens menjadi beberapa variabel berbeda berdasarkan karakteristik tertentu, seperti umur, hobi, kebiasaan atau kebutuhan).
- Lakukan remarketing pada waktu yang tepat.
- Lakukan pembaharuan konten yang menarik.
- Dan berikan harga promo.
Mungkin sekarang kamu berfikir, kapan waktu yang tepat melakukan remarketing untuk bisnis saya? Atau bagaimana cara pembaruan konten yang menarik? Temukan jawabannya pada artikel sebelumnya mengenai 4 tips melakukan remarketing campaign.
5. Advocacy (Testimoni)
Advocacy menjadi tahap akhir dalam marketing funnel. Namun hal ini juga juga menjadi peluang untuk funnel baru. Dan menariknya lagi, funnel ini berasal dari konsumen yang pernah menggunakan produk kamu sebelumnya.
Konsumen akan memberikan beberapa review setelah menggunakan produk atau jasa yang kamu tawarkan. Dan biasanya kebanyakan orang (pelanggan baru) akan membaca review tersebut terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian.
Ada 3 cara yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan review dari konsumen.
A. Review
Untuk menampilkan review pada website, ada beberapa tools yang bisa kamu gunakan seperti Google Bisnisku atau Feedback Company. Dan untuk website yang berbasis WordPress, kamu juga bisa menggunakan plugin seperti Strong Testimonial, Testimonial, Testimonial Rotator, atau Easy Testimonials.
Dan ada 3 cara yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan review dari konsumen:
- Berikan pelayanan yang bagus untuk mendapatkan review yang bagus.
- Minta secara personal kepada konsumen setelah melakukan pembelian.
- Kirim link review ke email kepada konsumen untuk meminta review.
B. Affiliate Marketing
Affiliate marketing adalah cara lain untuk memulai funnel marketing baru. Berbeda dengan review yang sifatnya organik, affiliate marketing memberikan insentif kepada konsumen yang menyebarkan kode referral.
Apa itu affiliate marketing? Pada artikel sebelumnya kita sudah pernah membahas hal ini, kamu bisa membaca kembali artikel mengenai affiliate marketing.
Dan untuk mengetahui cara melakukannya, kamu bisa membaca artikel mengenai tips melakukan affiliate marketing.
C. Dropship atau Reseller
Program reseller atau dropshipping juga bisa menjadi untuk memulai marketing funnel yang baru. Program ini juga akan membantu agar bisnis kamu dikenal oleh banyak orang.
Dropship adalah metode penjualan bisnis online dengan cara mempromosikan barang seorang supplier melalui media sosial atau toko online. Sebagai dropshipper, kamu tidak perlu melakukan stok barang, tetapi mengambil barang dari supplier jika ada pesanan dari konsumen
Sedangkan reseller hampir mirip dengan dropshipper, kamu akan menjual produk seorang supplier (orang lain). Tetapi saat menjadi reseller, kamu harus mengeluarkan modal sendiri dan membeli produk langsung ke supplier untuk dijual kembali.
Nah itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui mengenai marketing funnel. Semoga artikel ini membantu mengoptimalkan strategi marketing yang kamu lakukan. Pelajari pelan-pelan ya.
Semoga bermanfaat.
Ayo mulai kembangkan bisnismu dengan Digital Marketing!
Kamu ingin mengembangkan bisnismu secara digital? Bingung harus mulai dari mana? Konsultasikan bisnismu bersama specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Website Desa: Kenali Manfaat, Fungsi, dan Cara Membuatnya!
Kenali berbagai manfaat dan fungsi website desa. Ikuti panduan untuk membuatnya dan tingkatkan keterlibatan serta informasi di desa kamu!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!