
Kalau bicara soal SEO (Search Engine Optimization), banyak orang langsung kepikiran soal keyword, backlink, atau kualitas konten. Padahal, ada satu bagian yang nggak kalah penting untuk mendukung performa website di Google, yaitu Technical SEO.
Bayangkan saja: konten sudah bagus, backlink sudah banyak, tapi kalau secara teknis website susah diakses Googlebot, ya hasilnya nihil. Technical SEO ibarat fondasi rumah. Kalau fondasinya rapuh, sekuat apapun bangunan di atasnya tetap gampang roboh.
Nah, biar nggak bingung, di artikel ini kita bakal bahas Technical SEO checklist lengkap yang harus segera kamu optimasi. Yuk, kita kupas satu-satu!
Daftar isi
Apa Itu Technical SEO?
Secara sederhana, Technical SEO audit adalah proses mengoptimalkan aspek teknis website supaya mesin pencari (seperti Google) bisa mengakses, merayapi (crawl), mengindeks, dan menampilkan website dengan baik di hasil pencarian.
Kalau On-Page SEO fokus ke konten (judul, keyword, struktur), Technical SEO lebih ke belakang layar: struktur website, kecepatan loading, mobile-friendly, sitemap, robots.txt, sampai keamanan (HTTPS).
Technical SEO Checklist Terlengkap 2025
Kalau kamu merasa sudah bikin konten bagus, sudah riset keyword, bahkan rajin bangun backlink tapi trafik website tetap jalan di tempat, bisa jadi masalahnya ada di Technical SEO. Nah, biar lebih gampang, berikut kita bakal bahas Technical SEO checklist lengkap yang bisa kamu gunakan sebagai panduan audit:
1. Accessibility (Aksesibilitas)
Aksesibilitas website berarti memastikan pengguna dan Googlebot bisa masuk ke website tanpa hambatan. Ada beberapa faktor penting yang wajib dicek:
a. Server Uptime
Uptime adalah berapa lama server kamu hidup dan bisa diakses. Idealnya harus tinggi (99% ke atas). Kalau uptime rendah, website sering down dan Google bisa gagal crawl sehingga menyebabkan ranking drop. Tools untuk mengecek ini: Pingdom atau UptimeRobot.
b. Server Response Time (TTFB)
TTFB = Time To First Byte. Ini waktu yang dibutuhkan server untuk merespons request pertama.
- Ideal: <800ms
- 800–1800ms: harus ditingkatkan
- 1800ms: harus segera diperbaiki
Kalau response time lambat, Google jadi “malas” crawl website kamu.
c. Page Load Time
Berbeda dari TTFB, ini lebih ke kecepatan halaman terbuka penuh. Tanggung jawabnya ada di elemen-elemen website: gambar, CSS, JS, plugin. Harus dioptimalkan supaya pengguna betah.
d. Security (Keamanan)
Website harus HTTPS dengan SSL certificate. Google menandai website HTTP sebagai “Not Secure”.
Di Google Search Console, keamanan (security issues) adalah prioritas utama yang nggak boleh diabaikan.
e. Scalability (Skalabilitas)
Scalability artinya seberapa mudah website kamu bisa berkembang kalau ingin tambah konten atau fitur baru. Website harus punya struktur yang rapi dan mudah diperluas.
Misalnya, kalau kamu punya e-commerce dengan 100 produk dan ingin scale up ke 10.000 produk, sistem kategori, URL, dan server harus siap.
f. Stability (Stabilitas Platform)
Stabilitas di sini artinya seberapa andal platform atau server kamu. Kalau server sering error (5xx errors), itu tanda server tidak stabil.
Server yang stabil bikin Googlebot lebih gampang merayapi website tanpa terganggu downtime. Ingat untuk cek log server untuk memastikan tidak ada error berkala.
g. Flexibility (Fleksibilitas)
Fleksibilitas adalah seberapa mudah kamu bisa bikin perubahan di website.
Misalnya, mau ganti layout, tambah kategori baru, atau ubah struktur URL. Platform yang fleksibel akan membantu perubahan teknis lebih cepat, tanpa harus bongkar total.
h. HTTP Status Codes
Googlebot dan user akan ketemu berbagai status kode HTTP saat akses halaman:
- 200: sukses, halaman normal.
- 3xx (Redirects): diarahkan ke halaman lain.
- 4xx (Client error): halaman nggak ada atau user nggak punya izin (404, 403).
- 5xx (Server error): masalah di server.
2. Crawl-ability
Walau website bisa diakses, belum tentu semua halaman bisa dirayapi (crawled) dengan baik. Berikut checklist crawl-ability:
a. Robots.txt
Robots.txt bisa dipakai untuk membatasi Googlebot biar tidak crawl halaman yang nggak penting (misalnya filter e-commerce).
b. XML Sitemap
XML Sitemap ada beberapa macam, seperti:
- Video sitemap (untuk video).
- Image sitemap (untuk website yang banyak gambar).
- News sitemap (untuk publisher, max 1000 URL, hanya 2 hari terakhir).
c. Website Architecture
Semua halaman harus bisa diakses dari homepage. Crawl Depth maksimal 5 klik. Kalau lebih, Google anggap halaman itu tidak penting. Solusinya adalah menaruh link ke halaman penting di homepage. Jangan ada entry point ke halaman error (redirected, 4xx, 5xx).
d. Canonical Tags
Canonical Tags digunakan untuk menentukan halaman utama kalau ada duplikat. Berikut panduan simpel yang bisa kamu jadikan acuan:
- Versi mobile/desktop → canonical ke desktop.
- Pagination → canonical ke “view all”.
- Multi-language → gunakan hreflang.
- Pastikan self-referring canonical.
3. Page Experience Report
Google sekarang sangat memperhatikan pengalaman pengguna. Page Experience bisa dilihat di Google Search Console, mencakup:
a. Mobile-Friendly
Hampir 70% trafik datang dari mobile. Maka pastikan website responsif dan nyaman di layar kecil.
b. Core Web Vitals
Tiga metrik utama yang wajib dicek:
- LCP (Largest Contentful Paint): kecepatan menampilkan elemen utama (idealnya < 2,5 detik).
- FID (First Input Delay): kecepatan website merespons interaksi (idealnya < 100ms).
- CLS (Cumulative Layout Shift): stabilitas layout (idealnya < 0,1).
c. Safe Browsing
Website jangan sampai terindikasi malware atau konten berbahaya. Ingat untuk mengoptimalkan website untuk safe browsing.
d. HTTPS
Selain keamanan, ini juga bagian dari Page Experience. HTTPS singkatan dari Hypertext Transfer Protocol Secure. Ini adalah versi aman dari HTTP, yaitu protokol yang digunakan untuk menghubungkan browser (seperti Chrome, Firefox, Safari) dengan server sebuah website.
4. Content Delivery
Di tahap ini, kita memastikan konten bisa dikirim dan dimuat dengan cepat ke pengguna di mana pun mereka berada.
Checklist content delivery:
a. Kecepatan Website
Gunakan tools seperti PageSpeed Insights atau GTMetrix untuk mengecek.
Tips optimasi:
- Kompres gambar tanpa mengurangi kualitas.
- Gunakan lazy loading.
- Aktifkan caching browser.
b. Content Delivery Network (CDN)
Kalau audiens kamu tersebar luas (misalnya target global), gunakan CDN untuk mempercepat loading di lokasi berbeda.
c. Minify CSS, JavaScript, dan HTML
File yang ringan bikin loading lebih cepat. Ingat untuk melakukan minify CSS, JavaScript dan HTML.
d. Server yang Handal
Hosting jelek bikin loading lambat dan sering down. Pastikan pilih server dengan uptime tinggi.
Masih Bingung tentang Technical SEO?
Wajar banget, soalnya bagian ini memang lumayan ribet dan butuh ketelitian ekstra. Tapi tenang, kamu nggak harus pusing sendirian kok. Kalau merasa masih terkendala atau bingung soal SEO, kamu bisa langsung pakai jasa SEO Whello.
Whello sudah berpengalaman bertahun-tahun menangani berbagai jenis klien dari beragam industri, jadi kamu bisa lebih tenang menyerahkan urusan teknis ke ahlinya.
Asyiknya lagi, Whello juga menyediakan konsultasi gratis yang bisa kamu manfaatkan untuk tanya-tanya soal kebutuhan SEO kamu. Jadi, kenapa harus pusing sendiri kalau ada partner yang bisa bantu optimasi website kamu dengan lebih gampang dan terarah?
Apa bedanya Technical SEO dengan On-Page SEO?
Technical SEO fokus pada aspek teknis (server, kecepatan, struktur), sementara On-Page SEO fokus pada optimasi konten (judul, meta tag, keyword).
Tools apa yang bisa dipakai untuk audit Technical SEO?
Google Search Console, Screaming Frog, Ahrefs Site Audit, SEMrush, dan PageSpeed Insights.
Mulai optimasi SEO website bisnismu sekarang!
Dapatkan posisi page 1 Google dan tingkatkan traffic serta revenue pada website bisnis kamu dengan SEO. Konsultasi dengan specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami

Google AI Mode: Ketahui Cara Kerja dan Dampaknya untuk SEO
Ketahui cara kerja Google AI Mode dan dampaknya pada SEO. Pelajari informasi terbaru dan terlengkap dari teknologi AI Google hanya di sini!

10 KPI SEO di Era AI: Metrik Baru yang Wajib Di-Track!
Temukan 10 KPI SEO terbaru yang harus dilacak di era AI. Tingkatkan SEO kamu dengan metrik yang relevan dan efektif!

8 Corporate Card yang Mudah Diajukan, Cocok untuk Semua Perusahaan
Temukan corporate card terbaik yang mudah diajukan dan cocok digunakan untuk semua perusahaan di artikel ini!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!