Semakin populernya blog dan website, menjadikan semakin banyaknya orang yang ingin membuat artikel. Baik itu untuk blog pribadi maupun website perusahaan yang nantinya dijadikan strategi untuk melakukan content marketing. Dan memang kelihatannya membuat artikel itu mudah, tinggal ketik, publish, selesai.
Mungkin sampai tahap tersebut, kamu sudah dikatakan bisa membuat artikel. Tapi belum tentu artikel yang kamu buat bagus atau tidak. Bahkan ada istilah tersendiri di dunia blogging yaitu “Artikel Kamu SEO Friendly atau Tidak?”. Nah makin bingung kan? Oke kita diskusikan bareng-bareng ya.
Tujuan utama Google adalah memberikan hasil pencarian terbaik untuk para pengguna mesin pencari mereka. Lalu apa tujuan utama kita sebagai pemilik blog atau website? Yang utama membuat konten atau informasi yang memang disukai, dibutuhkan, dan dapat dipercaya oleh para pengguna mesin pencari Google. Sehingga ketika orang mencari jawaban di mesin pencari, Google akan merekomendasikan artikel yang kita buat kepada penggunanya karena Google menilai artikel kita lah yang paling terbaik.
Oke sampai sini paham ya apa tugas utama kita. Selanjutnya yang perlu dipahami ialah SEO Friendly bukanlah istilah untuk mengakali atau melakukan trik pada algoritma Google. Tapi bagaimana kita memahami cara algoritma Google bekerja, nah dari situ kita optimalkan apa yang bisa kita lakukan dengan mengikuti algoritma Google tersebut. Jadi apa yang kita lakukan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Google.
Oke lalu apa saja yang bisa kita lakukan agar artikel kita bisa maksimal sesuai dengan algoritma Google saat ini?
Daftar isi
Cara Membuat Artikel SEO Friendly
1. Riset Keyword
Ketika kita membuat artikel tentu kita berharap artikel yang kita buat nanti banyak pembacanya. Nah tujuan dari riset keyword adalah kita mencari tahu bagaimana orang-orang dalam mencari informasi yang mereka butuhkan.
Contoh: Kamu ingin membuat artikel tentang membuat telur goreng. Nah kamu pasti harus mencari tahu, bagaimana cara orang-orang mencari informasi tentang cara membuat telur goreng.
Apakah dengan mengetik “Tutorial membuat telur goreng”, “cara memasak telur”, “tutorial membuat telur goreng” dan sebagainya. Nah tujuannya apa, agar kita nanti bisa menyesuaikan penulisan kita dengan keyword yang memang sering digunakan oleh orang-orang ketika mencari informasi tentang telur goreng. Saran saya untuk kamu yang masih awal-awal dalam menulis artikel, pilih keyword yang memiliki trafik tinggi dan memiliki keyword difficulty rendah. Sehingga mudah untuk memenangkan persaingan pada keyword tersebut.
Kamu bisa lihat gambar di atas, ini adalah tools yang saya gunakan untuk riset keyword, namanya “KWFinder”.
Yang perlu kamu pahami adalah search volume dan keyword difficulty. Seperti yang saya bilang pada paragraf sebelumnya, pilihlah keyword yang memiliki search volume tinggi dan keyword difficulty atau persaingan rendah. Pada gambar di atas keyword “cara masak telur” dicari 2400x selama 1 bulan dan memiliki tingkat persaingan 32. Yang artinya masih possible. Namun saran saya, jika kalian masih awal-awal dalam membuat artikel, pilihlah keyword yang tingkat persaingannya antara 1-10 (Zona Hijau) karena tingkat persaingannya masih rendah.
Lalu bagaimana praktek yang benar setelah mendapatkan keyword yang sering digunakan oleh orang-orang? Contohnya kamu bisa menggunakan keyword tersebut di judul artikel kamu, di permalink, heading, dan sebagainya yang tujuannya adalah memudahkan Google agar mengetahui bahwa artikel kamu adalah jawaban untuk orang-orang yang mencari informasi tentang “tutorial membuat telur goreng”.
2. Optimalkan Struktur Artikel
Pernah mendengar istilah struktur artikel seperti heading 1, heading 2, dan seterusnya? Nah hal tersebut juga mempengaruhi optimal atau tidaknya struktur artikel kamu. Singkatnya heading adalah tag yang berguna menyusun level-level pada artikel. Sama halnya jika kamu membaca buku, sebelum masuk paragraf ada heading yang berisi pokok pikiran atau inti dari paragraf tersebut. Dalam menulis artikel di blog juga sama, bedanya pokok pikiran diganti dengan keyword utama, lalu disusul dengan keyword LSI (Latent Semantic Indexing) di heading 2, heading 3, dan seterusnya.
Fungsinya untuk memudahkan Google mengetahui tentang apa artikel tersebut. Misal ada orang mencari informasi tentang “tutorial telur goreng” maka otomatis Google akan mengcrawl seluruh artikel yang memiliki heading 1 “tutorial telur goreng”. Lalu dilanjutkan dengan mengcrawl lebih dalam, apakah ada heading 2 yang berkaitan dengan keyword “tutorial telur goreng” pada artikel tersebut? Jika iya, crawl lagi lebih dalam, jika tidak maka Google akan mencari artikel yang lebih berkaitan dengan keyword “tutorial telur goreng”.
Jadi mulai sekarang buatlah struktur artikel yang bagus selain memudahkan Google, ini juga memudahkan pembaca kamu. Dimulai dengan meletakkan pembahasan utama pada heading 1, lalu dilanjut ke sub pembahasan utama ke heading 2, heading 3, dan seterusnya.
3. Content is King
Sebaik-baiknya SEO website kamu, tidak akan bekerja jika konten yang kamu buat tidak berkualitas. Karena algoritma Google saat ini sudah pintar. Tidak lagi hanya berkaitan dengan on-page atau off-page SEO, namun juga memperhitungkan User Experience ketika pembaca datang ke blog kamu. Seperti apa contohnya? Ketika kamu membaca artikel yang bagus, otomatis pasti kamu akan berlama-lama pada artikel tersebut kan? Karena artikelnya berkualitas, sehingga mulai awal sampai akhir artikel kamu baca seluruhnya.
Anggap saja ada artikel dengan pembahasan yang sama, dengan jumlah kata sama yaitu 2000 kata. Artikel A rata-rata dibaca dengan durasi 4 menit, dan artikel B dibaca hanya dalam waktu 1 menit. Data tersebut bisa kamu cek di Google Analytics. Apa kesimpulannya? Dapat dipastikan bahwa artikel B kontennya kurang berkualitas, sehingga ketika orang baru membaca 500 kata pertama, mereka langsung keluar dan mencari blog lain. Sementara karena blog A kontennya berkualitas, orang yang datang ke website tersebut membaca artikelnya mulai awal hingga akhir artikel.
Inilah yang disebut User Experience. User Experience sebenarnya juga tidak hanya dilihat dari sisi lama durasi orang membaca artikel kamu, namun juga dari navigasi website, tampilan website, kecepatan loading website, dan lain-lain. Pernahkah ketika kamu mencari informasi dan datang ke suatu website, dalam website tersebut terdapat banyak sekali banner iklan di berbagai sisi? Hal tersebut membuat kamu tidak nyaman dan akhirnya keluar dari website tersebut sebelum membaca iklannya. Nah itu juga salah satu User Experience yang buruk.
Jadi buatlah konten yang memang berkualitas. Jangan memaksakan menulis yang memang bukan keahlianmu, karena nantinya itu menjadi percuma. Tulisan kamu akan kalah dengan mereka yang menulis karena memang tahu apa yang mereka tulis.
Jangan lupa juga untuk menambahkan media untuk membantu pembaca artikel kamu memahami tulisan kamu. Bisa itu foto, infografik, dan sebagainya. Sehingga konten kamu lebih berkualitas.
4. Optimalkan on-page SEO
Pasti kalian sudah paham dengan yang namanya on-page dan off-page SEO. Nah dalam konteks kita yaitu artikel, on-page SEO bisa berupa judul atau heading seperti yang kita bahas sebelumnya, menyertakan alt tag pada gambar, meta description, internal linking, dan sebagainya. Kelihatannya simple, namun banyak sekali blogger yang tidak konsisten. Berikut adalah beberapa istilah dalam on-page SEO yang perlu kamu ketahui.
- Alt tag adalah tag yang diberikan pada gambar untuk membantu Google dalam mengidentifikasi gambar
- Meta title adalah judul dari sebuah halaman/artikel
- Meta description adalah deskripsi singkat dari sebuah halaman atau artikel yang akan ditampilkan di kolom hasil pencarian Google
- Internal linking adalah tautan yang berada di artikel kita dan diarahkan menuju artikel lain yang masih dalam website kita
- External linking adalah tautan yang ada pada artikel kita dan mengarah ke website lain
- Heading adalah tag untuk menandai level-level pada artikel.
Nah itu dia beberapa istilah on-page SEO yang perlu kamu ketahui. Selanjutnya kamu tinggal menerapkannya dan harus konsisten memaksimalkan on-page SEO saat akan mempublish artikel. Jangan lupa juga untuk mengoptimalkan schema types untuk artikel kamu.
5. Share Artikel Kamu
Nah setelah artikel kamu publish, selanjutnya adalah mendistribusikan artikel kamu ke tempat yang relevan. Mendistribusikan konten sangat penting, terlebih jika blog kamu masih baru. Nah agar orang-orang tahu, kamu bisa mendistribusikan artikel kamu.
Jika artikel kamu tentang tutorial memasak telur goreng, kamu bisa share artikel kamu ke forum-forum tentang resep. Bisa juga ke grup facebook komunitas chef Indonesia.
Atau bisa juga kamu membuat akun Fanspage atau Instagram khusus untuk blog kamu, sehingga ketika ada artikel baru, orang-orang yang menyukai konten blog kamu segera mengetahui. Bisa juga dengan melakukan teknik email marketing, dimana kamu membuat mailist yang berisi email penggemar blog kamu. Nah ketika ada artikel baru, kamu blast email ke list email penggemar blog kamu. Sehingga mereka bisa langsung membaca artikel terbaru kamu.
Itu dia mungkin 5 hal dasar yang harus kamu lakukan jika kamu ingin membuat artikel yang SEO Friendly. Inti dari artikel ini sebenarnya bagaimana kita mengubah mindset kita bahwa artikel yang SEO Friendly bukanlah artikel yang dibuat dengan tujuan melakukan trik pada algoritma Google. Namun mengetahui bagaimana Google bekerja, dan kita menyesuaikan dengan bagaimana cara Google bekerja agar hasilnya optimal.
Dan juga yang perlu diingat, sehebat apapun SEO website atau artikel kamu, semua kembali ke kualitas kontennya. Berikan apa yang dibutuhkan pembaca, informasi yang valid dan dapat dipercaya. Karena SEO dan kualitas konten harus berjalan bersama. Di antara keduanya tidak ada yang lebih penting, keduanya sama-sama penting.
Mulai optimasi SEO website bisnismu sekarang!
Dapatkan posisi page 1 Google dan tingkatkan traffic serta revenue pada website bisnis kamu dengan SEO. Konsultasi dengan specialist kami sekarang!
Mulai Konsultasi!Ingin konsultasi
dengan para specialist
Whello?
Tips lainnya dari kami
Bongkar Mitos Google Ads Sebelum Beriklan
Temukan kebenaran di balik mitos Google Ads sebelum kamu mulai beriklan. Dapatkan wawasan berharga untuk memaksimalkan hasil iklan kamu!
Query Deserves Freshness: Algoritma Google yang Prioritaskan Konten Baru
Temukan bagaimana Query Deserves Freshness (QDF) memengaruhi peringkat pencarian kamu! Dapatkan wawasan mendalam di sini.
Website Desa: Kenali Manfaat, Fungsi, dan Cara Membuatnya!
Kenali berbagai manfaat dan fungsi website desa. Ikuti panduan untuk membuatnya dan tingkatkan keterlibatan serta informasi di desa kamu!
Follow us on Instagram
Temukan tips bermanfaat digital marketing serta keseruan spesialis Whello dalam menumbuhkan brand, hanya di Instagram @whello.indonesia. Follow, ya!